TIGA CARA BERDAKWAH

''Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.'' 
(Al-Anbiyaa : 107)


Rasulullah SAW adalah sebaik-baiknya teladan bagi umat manusia. Dalam berdakwah, Rasul SAW senantiasa mengajak umatnya dengan cara yang lembut, sopan, bijaksana, kasih sayang, dan penuh keteladan. Sebab, dakwah adalah menyeru dan mengajak umat manusia untuk menjadi lebih baik. Bukan menakut-nakuti mereka dengan berbagai ancaman. Dalam Al-Quran, Allah SWT memberikan tuntunan berdakwah dengan tiga cara, yakni :


  1. Bil hikmah

  2. Mau'izhah hasanah wa ;

  3. Jaadilhum billati hiya ahsan.

''Ajaklah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah (bijaksana), pelajaran (nasihat) yang baik, dan cegahlah mereka dengan cara yang baik.''
(An-Nahl : 125)

Kerana itu, Allah dan RasulNya mengharamkan segala bentuk praktik kotor yang menggunakan nama dakwah. Misalnya, memanipulasi atau menjual ayat-ayat Allah demi keuntungan sesaat, mengeksploitasi potensi umat demi kepentingan pribadi atau melakukan pemaksaan dan tindakan anarkis atas nama agama.


Dalam berdakwah, Rasulullah SAW mendahulukan prinsip rahman (kasih sayang), kerana baginda diutus ke muka bumi ini sebagai rahmat bagi semesta alam. (QS Al-Anbiyaa : 107). Sebab, dengan cara ini, method dakwah lebih berjalan dengan efektif untuk memberikan kesadaran umat.


Seorang pemuda pernah bertemu dan bertanya pada Rasul SAW, 


''Ya Rasulullah, izinkan saya berzina.'' 



Rasul memandangi pemuda tersebut dengan penuh kasih sayang dan mengajaknya berdialog, 


''Sukakah kamu bila itu terjadi pada ibumu?'' Tanya Rasulullah.. 


''Tidak, demi Allah,'' Jawab anak muda itu. 


''Sukakah kamu bila itu terjadi pada saudara perempuanmu..?'' Tanya Rasul. 


''Tidak, demi Allah.'' 


''Sukakah kamu bila itu terjadi pada anak perempuanmu..?''


''Tidak, demi Allah.'' 


"Sukakah kamu bila itu terjadi pada isterimu..?'' 



Anak muda itu menjawab, 


''Tidak, Demi Allah.''


Rasulullah lalu berkata, 

''Demikianlah halnya dengan semua perempuan, mereka itu berkedudukan sebagai ibu, saudara perempuan, isteri, atau anak perempuan.'' 


Kemudian beliau meletakkan telapak tangannya di dada pemuda itu, lalu mendoakannya.


Alangkah indahnya teladan Rasulullah SAW. Begitu lembut dan penuh dengan kasih sayang. Nasihatnya tak menyakitkan si pendengarnya, bahkan menyedari kekeliruan yang dibuatnya. Dan si pendengar tidak menganggap nasihat itu sebagai sebuah larangan, melainkan contoh yang akan terjadi terhadap dirinya dan keluarganya.


Inilah yang menjadi tentangan dan tugas para daie untuk mengajak umat menuju kebaikan, serta menghindarkan mereka dari perbuatan dosa. Rasulullah SAW telah mengajarkan dan mencontohkan cara berdakwah yang baik dan penuh hikmah.

Terima Kasih Kerana Sudi Membaca Post Saya

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...